Langkahnya adalah sebagai berikut :
Kamis, 26 Juni 2014
Mikrotik Sebagai Gateway internet
Disini saya akan share sedikit bagaimana cara config mikrotik sebagai gateway dengan menggunakan winbox.
Langkah - langkahnya yaitu :
Langkah - langkahnya yaitu :
1. Interface ---> pastikan pada setiap
'ether' (double klik) > Master Port-nya None
(Agar pada saat diakses, network kita tidak
terlihat semua di IP Publik)
Rabu, 25 Juni 2014
Bandwidth
Bandwidth adalah Besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang
dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Lebar pita atau
kapasitas saluran informasi. Kemampuan maksimum dari suatu alat untuk
menyalurkan informasi dalam satuan waktu detik. Dikenal juga dengan
perbedaan atau interval, antara batas teratas dan terbawah dari suatu
frekuensi gelombang transmisi dalam suatu kanal komunikasi. Satuan yang
digunakan Hertz untuk sirkuit analog dan detik dalam satuan digital.
Jalur lebar analog diukur dalam unit Hertz (Hz) atau kitaran second.
Jalur lebar digital pula merujuk kepada jumlah atau volume data yang
dilewatkan melalui satu saluran komunikasi yang diukur dalam unit bit
per second (bps) tanpa melibatkan gangguan. Istilah lebar jalur
(bandwith) sepatutnya tidak dikelirukan dengan istilah jalur (band),
seperti pada telepon tanpa kabel, contohnya beroperasi pada jalur
800MMHz.
Mikrotik
1. Pengenalan Mikrotik
Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang digunakanuntuk memfungsikan komputer sebagai router.PC router tersebutdilengkapi
dengan berbagai fasilitas dan alat, baik untuk jaringan kabelmaupun
nirkabel.Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP,penyedia hotspot, ataupun oleh pemilik warnet.
Pada standar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC)mikrotik dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untukberbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenaldengan istilah routing. Sedangkan aplikasi yang dapat diterapkan denganMikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth),manajemen, firewall, wireless access point (WiFi), backhaul link, systemhotspot, Virtual Privati Network (VPN) server dan masih banyak lainnya.(http://www.mikrotik.com).
Router
Router merupakan salah satu perangkat dalam dunia jaringan komputer. Pengertian Router
adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa
jaringan atau network, baik jaringan yang menggunakan teknologi sama
atau yang berbeda, misalnya menghubungkan jaringan topologi Bus,
topologi Star atau topologi Ring.
Karena router ini menghubungkan beberapa jaringan tentunya router
berbeda dengan Switch. Switch hanya perangkat yang digunakan untuk
menghubungkan beberapa komputer sehingga membentuk LAN atau local area
network. Sedangkan router adalah perangkat yang menghubungkan satu LAN
dengan banyak LAN lainnya.
Router
dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah
jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk
membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk
meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router
juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media yang berbeda atau berbeda arsitektur jaringan, seperti
halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router umumnya dipakai untuk jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, router jenis ini dinamakan IP Router. Internet merupakan contoh utama dari jaringan yang memiliki IP Router.
Umumnya router ada dua jenis, yaitu router statis dan router dinamis,
Router statis atau static router merupakan router yang memiliki tabel routing statis yang disetting dengan cara manual oleh para administrator jaringan. Sedangkan router dinamis atau rynamic router merupakan router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis dengan membaca lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
PC Router :Router statis atau static router merupakan router yang memiliki tabel routing statis yang disetting dengan cara manual oleh para administrator jaringan. Sedangkan router dinamis atau rynamic router merupakan router yang memiliki dan membuat tabel routing dinamis dengan membaca lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Pengertian PC router
adalah sebuah komputer yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan sebagai router. Untuk membuat sebuah PC router tidak harus
menggunakan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Komputer dengan
prosesor pentium dua, hard drive 10 GB dan ram 64 serta telah tersedia
LAN Card sudah bisa digunakan sebagai PC router. Komputer yang
dijadikan router ini harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk
router. Sistem operasi yang populer untuk PC router saat ini adalah
Mikrotik.
Selasa, 24 Juni 2014
Routing
Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat
dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang
berbeda. Jika network Anda tidak memiliki router, maka jelas Anda tidak melakukan routing.
Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
• Alamat tujuan
• Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
• Route yang mungkin ke semua network remote
• Route terbaik untuk setiap network remote
Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote.
pengertian DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.- DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
- DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan “penyewaan” alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
- DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
- DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
- DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
- DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Nomor DHCP Option | Nama DHCP Option | Apa yang dikonfigurasikannya |
---|---|---|
003 | Router | Mengonfigurasikan default gateway dalam konfigurasi alamat IP. Default gateway merujuk kepada alamat router. |
006 | DNS Servers | Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server |
015 | DNS Domain Name | Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi “induk” dari DNS Server yang bersangkutan. |
044 | NetBIOS over TCP/IP Name Server | Mengonfigurasikan alamat IP dari WINS Server |
046 | NetBIOS over TCP/IP Node Type | Mengonfigurasikan cara yang digunakan oleh klien untuk melakukan resolusi nama NetBIOS. |
047 | NetBIOS over TCP/IP Scope | Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama. |
Layer OSI
Pengertian 7 Layer OSI

Komponen Penyusun 7 Layer OSI
7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
- Physical Layer
- DataLink Layer
- Network Layer
- Transport Layer
- Session Layer
- Presentation Layer
- Application Layer.
Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:
Subnetting
Pengertian Subnetting
Subnetting adalah proses memecah jaringan / network menjadi beberapa sub network atau dalam pengertian lain menurut saya adalah menjadikan host sebagai subnet.Mengapa dibutuhkan Subnetting ?
Subnetting dibutuhkan untuk efisiensi dan optimalisasi suatu jaringan.
Sebagai contoh apabila pada sebuah perusahaan terdapat 120 komputer dan
di perusahaan tersebut terdiri dari 4 divisi yang setiap divisinya
terdapat 30 komputer. Tentu akan sangat sulit bagi administrator
jaringan untuk mengelola 120 komputer yang terdapat dalam satu jaringan
tunggal, untuk itulah pembagian jaringan diperlukan agar administrator
jaringan dapat lebih mudah mengelola jaringan.
Keuntungan
- Mempermudah pengelolaan jaringan
- Untuk mengoktimalisasi jaringan karena tidak terpusat pada satu jaringan tunggal
- Mempermudah pengidentifikasian masalah dan mengisolasi masalah hanya pada satu subnet tertentu
Perhitungan Subnetting
Penulisan IP address umumnya adalah 192.168.1.1 tetapi pada beberapa
waktu ada juga yang menulis 192.168.1.1 / 24 itu dibacanya 192.168.1.1
dengan subnet mask 255.255.255.0 kerena /24 diambil dari penghitungan 24
bit subnet mask di tulis "1", dengan begitu subnetmasknya adalah
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep inilah yang
disebut CIDR (classless inter-domain routing).
Subnet mask yang digunakan untuk subnetting
255.128.0.0 | / 9 |
255.192.0.0 | / 10 |
255.224.0.0 | / 11 |
255.240.0.0 | / 12 |
255.248.0.0 | / 13 |
255.252.0.0 | / 14 |
255.254.0.0 | / 15 |
255.255.0.0 | / 16 |
255.255.128.0 | / 17 |
255.255.192.0 | / 18 |
255.255.224.0 | / 19 |
255.255.240.0 | / 20 |
255.255.248.0 | / 21 |
255.255.252.0 | / 22 |
255.255.254.0 | / 23 |
255.255.255.0 | / 24 |
255.255.255.128 | / 25 |
255.255.255.192 | / 26 |
255.255.255.224 | / 27 |
255.255.255.240 | / 28 |
255.255.255.248 | / 29 |
255.255.255.252 | / 30 |
Perhitungan pada IP kelas C
Sebagai contoh network address 192.168.1.0 /26
IP address : 192.168.1.0
Subnet mask : /26 = 255.255.255.192 (11111111.11111111.11111111.11000000)
Perhitungan
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir pada subnet mask (8 angka terakhir bagi yang belum tahu).
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir pada subnet mask (8 angka terakhir bagi yang belum tahu).
Pada contoh diatas terdapat 2 binari satu pada oktet terakhir jadi 22 = 4. Jadi jumlah subnetnya adalah 4.
2. Jumlah host per subnet --> Rumus =2y -2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 6 binari nol pada oktet terakhir jadi 26 - 2 = 62. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 62.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir pada subnet mask adalah 192, jadi 256 - 192 = 64. Blok subnetnya adalah 0, 64, 128, dan 192.
4. Host dan broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
2. Jumlah host per subnet --> Rumus =2y -2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 6 binari nol pada oktet terakhir jadi 26 - 2 = 62. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 62.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir pada subnet mask adalah 192, jadi 256 - 192 = 64. Blok subnetnya adalah 0, 64, 128, dan 192.
4. Host dan broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Subnet | 192.168.1.0 | 192.168.1.64 | 192.168.1.128 | 192.168.1.192 |
Host pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.65 | 192.168.1.129 | 192.168.1.193 |
Host terakhir | 192.168.1.62 | 192.168.1.126 | 192.168.1.190 | 192.168.1.254 |
Broad cast | 192.168.1.63 | 192.168.1.127 | 192.168.1.191 | 192.168.1.255 |
Perhitungan pada IP kelas B
Sebagai contoh network address 175.1.0.0 /19
IP address : 175.1.0.0
Subnet mask : /19 = 255.255.224.0 (11111111.11111111.11100000.00000000)
Perhitungan
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah banyaknya binari 1 pada dua oktet terakhir pada subnet mask (16 angka terakhir).
Pada contoh diatas terdapat tiga binari "1" pada dua oktet terakhir, jadi 23 = 8. Jadi jumlah subnetnya adalah 8.
2. Host per subnet --> Rumus = 2y - 2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada dua oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 13 binari "0" pada dua oktet terakhir, jadi 213 - 2 = 8190. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 8190.
2. Host per subnet --> Rumus = 2y - 2 dimana y adalah banyaknya binari 0 pada dua oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 13 binari "0" pada dua oktet terakhir, jadi 213 - 2 = 8190. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 8190.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir adalah 224, jadi 256 - 224 = 32. Blok subnetnya adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan 224.
4. Host dan broadcast yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Berikut adalah tabel penjelasan 2 subnet pertama dan 2 subnet terakhir.
Subnet | 175.1.0.0 | 175.1.32.0 | 175.1.192.0 | 175.1.224.0 |
Host pertama | 175.1.0.1 | 175.1.32.1 | 175.1.192.1 | 175.1.224.1 |
Host terakhir | 175.1.31.254 | 175.1.63.254 | 175.1.223.254 | 175.1.255.254 |
Broad cast | 175.1.31.255 | 175.1.63.255 | 175.1.223.255 | 175.1.255.255 |
Perbedaannya dengan perhitungan IP kelas C ketika oktet terakhir sudah mencapai 255, oktet ketiga maju dari 0 menjadi 1 dan ketika sudah mencapai 255 lagi maju lagi dari 1 menjadi 2. (contoh : 175.1.0.255 --> 175.1.1.0 -->175.1.1.1)
Perhitungan pada IP kelas A
Sebagai contoh network address 72.0.0.0 /12
IP address : 72.0.0.0
Subnet mask : /12 = 255.240.0.0 (11111111.11110000.00000000.00000000)
Perhitungan
1. Jumlah subnet --> Rumus = 2x dimana x adalah banyaknya binari "1" pada 3 oktet terakhir pada subnet mask (24 angka terakhir).
Pada contoh diatas terdapat 4 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 24 = 16. Jadi jumlah subnetnya adalah 16.
2. Jumlah host per subnet --> Rumus = 2y - 2 dimana y adalah banyaknya binari "0" pada 3 oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 20 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 220 = 1.048.576. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 1.048.576.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir adalah 240, jadi 256 - 240 = 16. Blok subnetnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, dan 240.
4. Broadcast dan host yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Berikut adalah tabel penjelasan 2 subnet pertama dan 2 subnet terakhir.
Perbedaannya dengan IP address kelas B ketika oktet terakhir mencapai 255, oktet ketiga maju dari 0 menjadi 1 dan ketika oktet ketiga sudah mencapai 255, oktet kedua maju dari 0 menjadi 1 (contohnya : 72.0.0.0 --> 72.0.0.255 --> 72.0.1.0 --> 72.0.255.0 --> 72.1.0.0).
Sekian dulu postingan saya tentang Subnetting, semoga bermanfaat dan jika ada salah tulis tolong di komen agar bisa di koreksi.
Pada contoh diatas terdapat 4 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 24 = 16. Jadi jumlah subnetnya adalah 16.
2. Jumlah host per subnet --> Rumus = 2y - 2 dimana y adalah banyaknya binari "0" pada 3 oktet terakhir pada subnet mask.
Pada contoh diatas terdapat 20 binari 1 pada 3 oktet terakhir, jadi 220 = 1.048.576. Jadi jumlah host per subnetnya adalah 1.048.576.
3. Blok subnet --> Rumus = 256 - nilai terakhir dari subnet mask dan lipatkan hasil pengurangan itu hingga mencapai jumlah subnet yang dibutuhkan (0 termasuk subnet).
Pada contoh diatas nilai terakhir adalah 240, jadi 256 - 240 = 16. Blok subnetnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, dan 240.
4. Broadcast dan host yang digunakan --> host yang digunakan adalah satu angka setelah subnet sedangkan broadcast adalah satu angka sebelum subnet.
Berikut adalah tabel penjelasan 2 subnet pertama dan 2 subnet terakhir.
Subnet | 72.0.0.0 | 72.16.0.0 | 72.224.0.0 | 72.240.0.0 |
Host prtm | 72.0.0.1 | 72.16.0.1 | 72.224.0.1 | 72.240.0.1 |
Host trkhr | 72.15.255.254 | 72.31.255.254 | 72.239.255.254 | 72.255.255.254 |
Broad cast | 72.15.255.255 | 72.31.255.255 | 72.239.255.255 | 72.255.255.255 |
Perbedaannya dengan IP address kelas B ketika oktet terakhir mencapai 255, oktet ketiga maju dari 0 menjadi 1 dan ketika oktet ketiga sudah mencapai 255, oktet kedua maju dari 0 menjadi 1 (contohnya : 72.0.0.0 --> 72.0.0.255 --> 72.0.1.0 --> 72.0.255.0 --> 72.1.0.0).
Sekian dulu postingan saya tentang Subnetting, semoga bermanfaat dan jika ada salah tulis tolong di komen agar bisa di koreksi.
Fungsi Switch Pada Jaringan Komputer
Switch Memiliki beberapa tipe di antaranya adalah sebagai berikut.
- Unmanaged Switch
- Managed Switch
- Smart Switch
- Enterprise-Managed Switch
Bridge
Bridge adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda.
Karakteristik Bridge
Koneksi internet digunakan pada 1 PC saja, atau koneksi internet di-share dengan beberapa PC menggunakan server/access point.
Koneksi internet menggunakan pilihan paket quota, sehingga tidak selalu terhubung ke internet selama 24 jam.
Menginginkan kerja modem yang lebih ringan, karena jika koneksi di-share maka modem tidak dijadikan sebagai server untuk membagi bandwidth, sehingga modem lebih awet. Namun konsekuensinya, untuk membagi bandwidth diperlukan tambahan server/access point.
Dapat memisahkan jaringan yang luas menjadi sub jaringan yang lebih kecil.
Dapat mempelajari alamat, meneliti paket data dan menyampaikannya.
Dapat mengoleksi dan melepas paket-paket diantara dua segmen jaringan.
Dapat mengontrol broadcast ke jaringan.
Dapat merawat address table.
Keuntungan dan Kelemahan Bridge.
Bridge adalah sebuah relay atau interconnecting device yang bias digunakan untuk menyediakan beberapa kemampuan berikut.
Memperluas/menambah jarak dari network yang ada.
Menambah jumlah workstation pada network Mengurangi kemacetan traffic (dengan network partitioning)
Menyediakan koneksi ke network yang berbeda (misalnya Ethernet ke Token Ring).
Memindahkan data melalui intermediate network dengan protokol yang berbeda.
Kelemahan yang terjadi pada bridge
Bridge tidak bisa memblokir paket broadcast
Menambah delay pada jaringan.
Jika alamat yang diterima tidak di kenal oleh bridge, maka akan di siarkan berita ke jaringan segmen lain dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya broadcast strom (badai siaran) yang efeknya dapat membuat jaringan macet total.
Walaupun dapat memiliki domain collision yang berbeda, tetapi peralatan bridge hanya memiliki satu broadcat domain.
HUB
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer sehingga
jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan
terputus dan terganggu.
Hub berfungsi sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung. Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan menjadi 2 macam yakni:
Hub berfungsi sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung. Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan menjadi 2 macam yakni:
- Hub pasif merupakan hub yang berfungsi sebagai pemmisah atau pembagi jaringan, akan tetapi tidak melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini tidak membutuhkan tenaga listrik tambahan.
- Hub Aktif berfungsi sebagai penghubung jalur secara fisik dan penguat sinyal dalam jaringan, Akan tetapi Hub aktif membutuhkan tenaga listrik tambahan untuk bisa bekerja.
REPEATER
Repeater adalah
Alat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan komputer.
Karakteristik Repeater
1. Karakteristik REPEATER :
2. Mempunyai kelemahan tidak dapat melakukan filter traffic jaringan.
3. Data yang masuk ke port repeater akan tersebar ke segmen-segmen jaringan LAN tanpa memperhitungkan apakah data dibutuhkan atau tidak.
Cara Kerja Repeater
Repeater pada umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang tinggi misalnya di puncak Gunung, atau Bukit , Antennanya pun di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan jarak jangkau repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata kita memandang, sampai sanalah area yang dapat dicover oleh repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya lebih jauh dari pandangan kita.
Peformance sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta sel;ektivitas dari repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan kekuatan pancaran, selain meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka digunakan pula Antenna dengan penguatan ( gain ) yang besar.
Web Proxy
Apa itu Web Proxy ?
Web proxy adalah website berbasis proxy server dan berfungsi sebagai perantara antara client dengan web tujuan sehingga dalam proses pengiriman data, ip address tidak terdeteksi karena telah disembunyikan terlebih dahulu oleh proxy
Dengan adanya web proxy maka anda dapat menghemat bandwidth dan menambah kecepatan pada saat browsing internet karena web proxy mempunyai kemampuan untuk menyimpan data ke storage local sehingga jika ada client lain yang membuka situs yang sama, maka isi website sebagian besarnya di ambil dari storage local server selain itu juga web proxy mempunyai kemampuan untuk memblokir situs terlarang, seperti situs judi ataupun pornografi. Web Proxy dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Nontransparent web proxy
2. Transparent web proxy
Nontransparent web proxy
Seorang client dapat memilih untuk menggunakan/tidak fasilitas web proxy yang disediakan oleh server. Web proxy biasanya sudah di set oleh para administrator dan siap untuk digunakan.
Seorang client bisa mendaftarkan web proxy-nya di setting web browser yang digunakan sebagai contoh, kali ini saya akan melakukan konfigurasi secara manual di web browser yang saya gunakan yaitu Mozilax Firefox versi 20
Pilih menu tools -> option -> advanced -> general -> settings
Transparent web proxy
Jika pada nontransparent client dapat memilih untuk menggunakan/tidak fasilitas web proxy yang ada namun pada transparent web proxy seorang client dipaksa untuk menggunakannya sehingga seorang client (user) tidak perlu melakukan setting apapun di web browser yang mereka gunakan karena pengaturan hanya dilakukan oleh server saja dan secara otomatis client akan menggunakan web proxy. Seorang user yang sedang browsing (request port 80) maka dia akan dibelokan terlebih dahulu menuju proxy
Bagi anda yang punya bisnis atau memiliki usaha di bidang jasa/layanan internet, seperti hotspot atau warnet maka tidak ada salahnya jika anda menerapkan sistem tersebut, sehingga akan membuat para pelanggan yang menggunakan jasa anda merasa betah atau merasa nyaman pada saat browsing.
Web proxy adalah website berbasis proxy server dan berfungsi sebagai perantara antara client dengan web tujuan sehingga dalam proses pengiriman data, ip address tidak terdeteksi karena telah disembunyikan terlebih dahulu oleh proxy
Dengan adanya web proxy maka anda dapat menghemat bandwidth dan menambah kecepatan pada saat browsing internet karena web proxy mempunyai kemampuan untuk menyimpan data ke storage local sehingga jika ada client lain yang membuka situs yang sama, maka isi website sebagian besarnya di ambil dari storage local server selain itu juga web proxy mempunyai kemampuan untuk memblokir situs terlarang, seperti situs judi ataupun pornografi. Web Proxy dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Nontransparent web proxy
2. Transparent web proxy
Nontransparent web proxy
Seorang client dapat memilih untuk menggunakan/tidak fasilitas web proxy yang disediakan oleh server. Web proxy biasanya sudah di set oleh para administrator dan siap untuk digunakan.
Seorang client bisa mendaftarkan web proxy-nya di setting web browser yang digunakan sebagai contoh, kali ini saya akan melakukan konfigurasi secara manual di web browser yang saya gunakan yaitu Mozilax Firefox versi 20
Pilih menu tools -> option -> advanced -> general -> settings
Transparent web proxy
Jika pada nontransparent client dapat memilih untuk menggunakan/tidak fasilitas web proxy yang ada namun pada transparent web proxy seorang client dipaksa untuk menggunakannya sehingga seorang client (user) tidak perlu melakukan setting apapun di web browser yang mereka gunakan karena pengaturan hanya dilakukan oleh server saja dan secara otomatis client akan menggunakan web proxy. Seorang user yang sedang browsing (request port 80) maka dia akan dibelokan terlebih dahulu menuju proxy
Bagi anda yang punya bisnis atau memiliki usaha di bidang jasa/layanan internet, seperti hotspot atau warnet maka tidak ada salahnya jika anda menerapkan sistem tersebut, sehingga akan membuat para pelanggan yang menggunakan jasa anda merasa betah atau merasa nyaman pada saat browsing.
Konfigurasi Router Mikrotik
Contoh Kasus :
PC CLient — > Switch –> Router —> Internet
IP PUBLIC : x.y.z.pub/29
DNS : x.y.z.dns1 dan x.y.z.dns2
Gateway : x.y.z.gw
IP address LOCAL ROUTER : 192.168.100.1/24
IP address Client : 192.168.100.2/24
Catatan : Sesuaikan Hardware, IP Address, DNS, Gateway dengan yang anda miliki
Hardware :
Router : RouterBoard 1000 (Mikrotik v3,19 Stable)
Switch : D-Link DES-3026 Ethernet Switch
Setting ROUTER
1. Ganti default password Mikrotik
[admin@titik.org] > /user set admin password=whatever
2. Rename ethernet name :
[admin@titik.org] > /interface print
Flags: D – dynamic, X – disabled, R – running, S – slave
# NAME TYPE MTU
0 R ether1 ether 1500
1 ether2 ether 1500
2 ether3 ether 1500
3 R ether4 ether 1500
[admin@titik.org] > /interface set ether1 name=IP-LOCAL
[admin@titik.org] > /interface set ether4 name=IP-PUBLIC
[admin@titik.org] > /interface print
Flags: D – dynamic, X – disabled, R – running, S – slave
# NAME TYPE MTU
0 R IP-LOCAL ether 1500
1 ether2 ether 1500
2 ether3 ether 1500
3 R IP-PUBLIC ether 1500
3. Setting IP Address
[admin@titik.org] > /ip address add address=x.y.z.pub/29 interface=IP-PUBLIC
[admin@titik.org] > /ip address add address=192.168.100.1/24 interface=IP-LOCAL
[admin@titik.org] > /ip address print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 x.y.z.pub/29 x.y.z.168 x.y.z.175 IP-PUBLIC
1 192.168.100.1/24 192.168.100.0 192.168.100.255 IP-LOCAL
4. Setting Gateway
[admin@titik.org] > /ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY-STATE GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC x.y.z.168/29 x.y.z.pub 0 IP-PUBLIC
1 ADC 192.168.100.0/24 192.168.100.1 0 IP-LOCAL
[admin@titik.org] > /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=x.y.z.gw
[admin@titik.org] > /ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY-STATE GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 A S 0.0.0.0/0 reachable x.y.z.gw 1 IP-PUBLIC
0 ADC x.y.z.168/29 x.y.z.pub 0 IP-PUBLIC
1 ADC 192.168.100.0/24 192.168.100.1 0 IP-LOCAL
PC CLient — > Switch –> Router —> Internet
IP PUBLIC : x.y.z.pub/29
DNS : x.y.z.dns1 dan x.y.z.dns2
Gateway : x.y.z.gw
IP address LOCAL ROUTER : 192.168.100.1/24
IP address Client : 192.168.100.2/24
Catatan : Sesuaikan Hardware, IP Address, DNS, Gateway dengan yang anda miliki
Hardware :
Router : RouterBoard 1000 (Mikrotik v3,19 Stable)
Mikrotik RB1000
Switch : D-Link DES-3026 Ethernet Switch
D-Link DES-3026 Ethernet Switch
PC Client : PowerBook G4
Powerbook G4
Setting ROUTER
1. Ganti default password Mikrotik
[admin@titik.org] > /user set admin password=whatever
2. Rename ethernet name :
[admin@titik.org] > /interface print
Flags: D – dynamic, X – disabled, R – running, S – slave
# NAME TYPE MTU
0 R ether1 ether 1500
1 ether2 ether 1500
2 ether3 ether 1500
3 R ether4 ether 1500
[admin@titik.org] > /interface set ether1 name=IP-LOCAL
[admin@titik.org] > /interface set ether4 name=IP-PUBLIC
[admin@titik.org] > /interface print
Flags: D – dynamic, X – disabled, R – running, S – slave
# NAME TYPE MTU
0 R IP-LOCAL ether 1500
1 ether2 ether 1500
2 ether3 ether 1500
3 R IP-PUBLIC ether 1500
3. Setting IP Address
[admin@titik.org] > /ip address add address=x.y.z.pub/29 interface=IP-PUBLIC
[admin@titik.org] > /ip address add address=192.168.100.1/24 interface=IP-LOCAL
[admin@titik.org] > /ip address print
Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 x.y.z.pub/29 x.y.z.168 x.y.z.175 IP-PUBLIC
1 192.168.100.1/24 192.168.100.0 192.168.100.255 IP-LOCAL
4. Setting Gateway
[admin@titik.org] > /ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY-STATE GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 ADC x.y.z.168/29 x.y.z.pub 0 IP-PUBLIC
1 ADC 192.168.100.0/24 192.168.100.1 0 IP-LOCAL
[admin@titik.org] > /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=x.y.z.gw
[admin@titik.org] > /ip route print
Flags: X – disabled, A – active, D – dynamic, C – connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B – blackhole, U – unreachable, P – prohibit
# DST-ADDRESS PREF-SRC GATEWAY-STATE GATEWAY DISTANCE INTERFACE
0 A S 0.0.0.0/0 reachable x.y.z.gw 1 IP-PUBLIC
0 ADC x.y.z.168/29 x.y.z.pub 0 IP-PUBLIC
1 ADC 192.168.100.0/24 192.168.100.1 0 IP-LOCAL
INSTALLASI MIKROTIK
1. masukkan cd mikrotik ke dalam cd/dvd room.
5. jika sudah yakin maka klik yombol “I” untuk memulai menginstal.
6. Jika muncul seperti gambar diatas maka kita disuruh memilih memakai konfigurasi yang lama (jika sudah pernah menginstal mikrotik) atau tidak.Klik tombol “Y” untuk menyetujui, atau klik tombol “N” untuk tidak menyetujui.
7. Setelah itu akan muncul peringatan yang maksudnya adalah memberitahu kita bahwa semua data akan hilang dan menanyakan apakah kita yakin atau tidak. Klik tombol “Y” untuk menyetujui, atau klik tombol “N” untuk tidak menyetujui.
8. jika muncul seperti gambar dibawah ini maka proses instalasi telah selesai. keluarkan kaset mikrotik anda, setelah itu tekan enter untuk merestart komputer anda secara otomatis.
9. Setelah komputer anda restart maka anda akan diminta untuk check disk atau tidak. Klik tombol “Y” untuk menyetujui, atau klik tombol “N” untuk tidak menyetujui.
2. Setting bios komputer anda, pada booting awal (first boot)nya adalah cd/dvd room anda.
3. setelah di setting maka komputer anda akan booting pertama kale
ke cd/dvd room anda. Jika berhasil maka akan muncul tampilan seperti
dibawah ini.
4. Pencet tombol “A” untuk memilih semua konfigurasi. klik tombol “M”
untuk memilih konfigurasi minimal. klik tombol “SPACE” untuk memilih
konfigurasi secara manual.5. jika sudah yakin maka klik yombol “I” untuk memulai menginstal.
6. Jika muncul seperti gambar diatas maka kita disuruh memilih memakai konfigurasi yang lama (jika sudah pernah menginstal mikrotik) atau tidak.Klik tombol “Y” untuk menyetujui, atau klik tombol “N” untuk tidak menyetujui.
7. Setelah itu akan muncul peringatan yang maksudnya adalah memberitahu kita bahwa semua data akan hilang dan menanyakan apakah kita yakin atau tidak. Klik tombol “Y” untuk menyetujui, atau klik tombol “N” untuk tidak menyetujui.
8. jika muncul seperti gambar dibawah ini maka proses instalasi telah selesai. keluarkan kaset mikrotik anda, setelah itu tekan enter untuk merestart komputer anda secara otomatis.
9. Setelah komputer anda restart maka anda akan diminta untuk check disk atau tidak. Klik tombol “Y” untuk menyetujui, atau klik tombol “N” untuk tidak menyetujui.
10. setelah itu akan muncul tampilan login. “admin” (tanpa tanda
petik) pada Mikrotik Login. Dan pada password enter aja. karena
password defaultnya tidak ada password,,,,
11. Jika berhasil maka akan muncul gambar tampilan awal mikrotik
(lihat gambar dibawah ini). Menandakan anda telah berhasil menginstal
mikrotik.
Langganan:
Postingan (Atom)